MAKALAH
MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH
PENGANGGARAN
BANK SYARIAH
DISUSUN
OLEH:
1.
R.
AHMAD NOVIARDI
(S.ES 20100033)
2.
INDRA RUKMANA SALIM H (S.ES 201000
)
PRODI: EKONOMI SYARIAH SEMESTER
VI
DOSEN
PEMBIMBING: FAUZANI, S.EI MA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
MA’ARIF SAROLANGUN
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
DAFTAR
ISI
Daftar isi ................................................................................................. 2
BAB
I Pendahuluan ............................................................................. 3
BAB
II Pembahasan ............................................................................ 4
Pengertian Anggaran ......................................................................... 4
Prinsip/Kaidah Dasar
Perencanaan.....................................................
5
Kegunaan
Anggaran...........................................................................
6
Unsur-Unsur Utama Dalam Anggaran...............................................
6
Pembatasan Penganggaran.................................................................
7
Sumber dan Alat Bantu Budgeting....................................................
7
Format Cash Flow..............................................................................
8
Menentukan Jumlah Kebutuhan Dana...............................................
10
Pendekatan Dalam Menyusun
Anggaran...........................................
11
Penyusunan Anggaran Bank
Syariah.................................................
11
BAB III Penutup...................................................................................
13
Daftar pustaka.........................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran
sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan
dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap lembaga keuangan
perbankan adalah proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian
aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa
mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi
eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis
manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi
keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran lembaga keuangan perbankan.
BAB
II
PEMBAHASAN
PENGANGGARAN
BANK SYARIAH
A.
Pengertian
Anggaran
Anggaran
adalah rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh kegiatan bank yang
dinyatakan dalam unit moneter yang berlaku untuk periode tertentu di masa
mendatang.[1]
Anggaran adalah berkaitan dengan manajemen keuangan dengan waktu realisasi,
maka biasanya disebut dengan rencana keuangan (budgeting). Rencana
keuangan adalah rencana keuangan bank syariah yang merupakan terjemahan program
kerja bank syariah ke dalam sasaran-sasaran (target) keuangan yang ingin
dicapai dalam kurun waktu tertentu. Perencanaan dalam menyiapkan anggaran
sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan
dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah
proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian aktivitas
organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang.
Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal,
manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen,
direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini
didukung prosedur penganggaran organisasi.
Para
ahli mendefinisikan anggaran sebagai berikut:
- Glenn A Welsch
Profit planning and control may be
broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing the
planning, coordinating and control responsibility of management (Perencanaan laba dan kontrol mungkin secara luas sebagai de didenda
sebagai pendekatan sistematis dan formal
untuk mencapai perencanaan,
koordinasi dan kontrol tanggung jawab manajemen)
- Menurut Gomes (1995)
Anggaran merupakan dokumen yang
berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber
pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari
aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan
dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau
untuk mencapai tujuan tersebut.
- Menurut Mulyadi (2001)
Anggaran merupakan suatu rencana
kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter
standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.
- Menurut Supriyono (1990)
Anggaran merupakan suatu rencana
jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang
telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh
manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan
kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.[2]
B.
Prinsip/Kaidah Dasar Perencanaan
Sebagaimana kaidah umum yang berlaku, dalam menetapkan sasaran perencanaan
keuangan bank syariah perlu memperhatikan dan mengindahkan nilai-nilai sebagai
berikut:
- Sesuai kemampuan atau realistis, berpijak pada kemampuan dan pengalaman sehingga sasaran tidak terlalu tinggi dan rendah.
- Diformulasikan dengan khas, jelas, dan spesifik.
- Hasilnya dapat diukur secaraara kuantitatif.
- Adanya kerangka waktu yang jelas.
C.
Kegunaan Anggaran
1. Sebagai pedoman kerja. Anggaran
berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target-target yang
harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang.
2. Sebagai alat koordinasi kerja.
Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahan
dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik, untuk menuju pada sasaran
atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Sebagai alat pengawasan atau
pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk
menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan
datang.[3]
D.
Unsur-unsur utama dalam anggaran
1. Keseluruhan Rencana, merupakan
penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang.
2. Kegiatan Perusahaan, meliputi
seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian dalam perusahaan.
3. Dinyatakan dalam angka, adalah unit
yang dapat digunakan pada semua kegiatan perusahaan yang bermacam-macam.
4. Periode tertentu, adalah keseluruhan
mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.[4]
E.
Pembatasan Penganggaran
Untuk membuat suatu perencanaan yang melibatkan waktu yang akan datang,
sehingga diperlukan batasan-batasan/asumsi:
- Didasarkan pada estimasi atau taksiran.
- Disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi.
- Merupakan alat bantu terhadap pelaksanaan, pengawasan (controlling), evaluasi.
- Dalam realisasi budgeting, perlu usaha dan kerja keras.
F.
Sumber dan Alat Bantu Budgeting
Dalam membuat perencanaan tentunya membutuhkan sumber-sumber yang digunakan
sebagai data dan juga sebagai asumsi dalam mengestimasi rencana keuangan yang
ada dan sasaran/target yang ingin dicapai oleh bank syariah pada periode
tertentu. Sumber-sumber data tersebut terdiri dari:
- Laporan keuangan tahun lalu.
- Data riset pasar tentang potensi funding dan financing.
- Permohonan financing yang akan direalisasikan untuk periode yang akan datang.
- Rancana angsuran pembiayaan.
- Rencana pengeluaran biaya pereode berikutnya.
- Police Bank syariah.
- Asumsi-asumsi dalam penetapan cash in dan cash out.
Sedangkan alat bantu yang digunakan untuk budgeting adalah Menggunakan cash
flow (aliran kas), yaitu format keuangan yang mengilustrasikan target-target
mengenai mengalirnya dana masuk (cash in),
dana keluar (cash out), dan saldo kas
pada periode tertentu.
Contoh:
PT. Maju Jaya, sebuah perusahaan yang menggeluti bidang meubeler, memiliki
sistem penjualan dan pembelian dengan sistem tunai. Income statemen per
tahunnya adalah sebagai berikut:
Penjualan
bersih :
Rp. 1.000.000.000,-
Harga pokok
penjualan :
Rp. 800.000.000,- (-)
Laba Kotor : Rp. 200.000.000,-
Biaya
operasional :
Gaji : Rp. 50.000.000,-
Lain-lain : Rp. 40.000.000,-
Depresiasi :
Rp. 20.000.000,- (+)
: Rp. 110.000.000,-
Laba bersih
operasional :
Rp. 90.000.000,-
Pajak
penghasilan (Pph) 30 % :
Rp. 30.000.000,- _
Laba bersih
setelah pajak :
Rp. 60.000.000,-
NB:
Dalam kalkulasi
cash flow, biaya depresiasi tidak diperhitungkan, sebab merupakan biaya non
kas. Penyusunan cash flow, dapat dilakukan secaraara periodik
(interval/berkala), (per tahun, per bulan / per hari). Semakin pendek interval
yang dipakai, akan berpengaruh terhadap tingkat akurasi yang lebih tinggi.
Dalam dunia perbankan, biasanya menggunakan interval bulanan/tahunan.
G.
Format Cash Flow
Bentuk bervariasi, tergantung masing-masing perusahaan. Secara umum, mencakup beberapa komponen :
1. Beginning cash
balance (saldo awal kas) yaitu jumlah tunai kas yang dimiliki perusahaan di awal periode.
2. Cash inflow (kas
masuk/penerimaan kas) yaitu aliran kas yang diterima perusahaan selama waktu
tertentu, sesuai dengan interval perhitungan (tiap hari, perbulan, triwulan,
pertahun). Cash flow
adalah uang tunai yang diterima perusahaan. Komponen-komponen cash flow :
a. Piutang dagang
yang tertagih (account recievable
collected) : piutang dagang yang dibayar pelanggan sehubungan dengan
penjualan kredit yang dilakukan perusahaan.
b. Profit income
(pendapatan bagi hasil) atas simpanan di bank (jasa giro, bagi hasil deposito,
bagi hasil dari pelanggan yang terlambat membayar piutang dagang yang telah
jatuh tempo, dan lain-lain).
c. Restitusi PPn
(pajak pertambahan nilai) untuk eksporter yang menggunakan bahan baku dari
dalam negeri.
d. Pengembalian
kelebihan PPh (pajak penghasilan) yang telah dibayar.
Penerimaan uang tunai, dari penjualan aktiva tetap oleh perusahaan.
Penerimaan uang tunai, dari penjualan aktiva tetap oleh perusahaan.
e. Injeksi dana
segar dari pemegang saham.
3. Total Cash
available (total kas yang tersedia) adalah penjumlahan saldo awal kas dengan penerimaan tunai,
digunakan untuk membayar seluruh kewajiban tunai perusahaan.
4. Cash out flow
(kas keluar) merupakan aliran
pembayaran kas tunai oleh perusahaan. Kompenen cash out flow :
a. payable paid
(pembayaran utang dagang): pembayaran utang dagang yang telah jatuh tempo atas
pembelian secaraara kredit oleh perusahaan.
b. Margin expense
( biaya margin) akibat pemakaian dana pinjaman ( pinjaman bank, leasing, dan
lain-lain).
c. Labour cost (
upah buruh), seperti untuk industri manufactur .
d. Biaya
operasional tunai (gaji, bonus karyawan, biaya utilitas (listrk, air, telp),
biaya asuransi, perjalanan, dan lain-lain).
e. Utang PPh yang
masih harus dibayar.
f. Pembelian
aktiva tetap (capital expenditure), seperti. pembeian mesin, peralatan, tanah,
bangunan, dan lain-lain).
g. Pembayaran
dividen tunai (cash dividend).
h. Pembayaran
angsuran pokok utang (principle repayment).
5. Surplus/defisit
kas (net cash surplus/defisit) merupakan selisih antara total kas dg cash out flow. Indikasi
perusahaan yang memiliki kas surplus yang cukup besar :
a. Kemampuan
membayar angsuran pokok pinjaman masih cukup besar.
Bila perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek, pinjaman tersebut dapat terlunasi.
Bila perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek, pinjaman tersebut dapat terlunasi.
b. Indikasi kas
mengalami defisit
c. Angsuran pokok
pinjaman terlalu besar.
d. Perusahaan
membutuhkan tambahan pinjaman yang lebih panjang untuk menutupi kekurangan kas
tersebut.
6. saldo kas
minimum (minimum cash balance) adalah sejumlah uang
tunai yang mengendap di perusahaan (mis untuk kas kecil, dan lain-lain).
7. Kebutuhan dana
tambahan (additional financial needs) adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup kas. Tergantung pada besarnya saldo kas
minimum dan kondisi kas perusahaan .
8. Saldo kas akhir
(ending cash balance) adalah deskripsi alur cash flow
H.
Menentukan Jumlah Kebutuhan Dana
Cash flow projection (proyeksi aliran dana) berfungsi untuk menentukan
jumlah dana dari debitur.
Example :
analisis keuangan PT. Maju Jaya, dengan transaksi sebagai berikut:
Sirkulasi
piutang dagang = 3 bulan
Sirkulasi utang
dagang = 2 bulan
Total Penjualan
tahun 2001 = 187.20
Harga pokok
penjualan = 80 % dari penjualan
Biaya
operasional = 5 %
dari penjualan
I.
Pendekatan dalam Menyusun Anggaran
Dalam penyusunan anggaran perlu pendekatan yang akurat sesuai dengan
situasi dan kondisi. Beberapa pendekatan (approuch) :
- Buttom up budgeting
Pendekatan dalam penyusunan anggaran yang di mulai dari tingkat terendah,
sebagai dasar penyusunan anggaran di tingkat atasnya. Anggaran dari seluruh
tingkat digabung menjadi angaran secara keseluruhan.
- Top Down budgeting
Pendekatan penyusunan anggaran yang dimulai dari tingkat yang di atas,
dengan menentukan target bagi tingkat di bawahnya. Kurang memberikan motivasi
bagi pelaksanaan dalam mencapai target.
- Incremantal budgeting
Pendekatan penyusunan anggaran dengan mendasarkan pada anggaran tahun lalu,
kemudian dilakukan penyesuaian perubahan yang diperlukan.
- Fixed Budgeting
Pendekatan dalam penyusunan anggaran yang dibuat tetap untuk seluruh
tingkat aktifitas. Ada tendensi menyesatkan dalam evaluasi.
Sebab ada kemungkinan membandingkan realisasi anggaran dengan rencana anggaran pada tingkat aktifitas yang berbeda.
Sebab ada kemungkinan membandingkan realisasi anggaran dengan rencana anggaran pada tingkat aktifitas yang berbeda.
- Flexible Budgeting
Pendekatan dalam penyusunan anggaran dengan menyusun anggaran yang
berbeda-beda untuk tiap aktifitas. Dalam hal evaluasi : informasi yang
diperoleh lebih valid. Dengan cara : membandingkan antara realisasi dengan
rencana anggaran pada tingkat aktifitas yang sama.
J.
Penyusunan Anggaran bank Syariah
Dalam menyusun anggaran, perlu memperhatikan sumber-sumber dana perlu memperhatikan faktor-faktor yg
mempengaruhi kebutuhan dana (kualitas manajemen, kualitas aset, tingkat
likuiditas, sistem prosedur yg dimiliki, besar cadangan yg diperlukan, sumber
dana yg dipilih, jangka waktu perolehan dana).
Dalam menyusun anggaran Bank Syariah, perlu memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi volume penyaluran dana, yaitu:
- Internal : segmen pasar, posisi keuangan, sumber dana, kualitas aktiva produktif, sarana yg dimiliki;
- Eksternal : persaingan antar bank, perkembangan ekonomi, kondisi sosial politik, karakteristik usaha nasabah.[5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Anggaran
adalah rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh kegiatan bank
yang dinyatakan dalam unit moneter yang berlaku untuk periode tertentu di masa
mendatang
2.
Kegunaan
anggaran adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat koordinasi kerja, sebagai alat
pengawasan atau pengendalian.
3.
Unsur-unsur utama dalam anggaran adalah keseluruhan rencana, kegiatan
Perusahaan, dinyatakan dalam angka, untuk periode tertentu.
B.
Kritik dan Saran
Demikianlah
makalah yang dapat kami susun, dengan harapan makalah sederhana ini dapat
menjadi setitik embun menyegarkan di gurun pasir yang gersang dan semoga dapat
memberi manfaat bagi proses perkuliahan yang sedang kita jalani ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]http://duniamimpi-duniailmu.blogspot.com/2011/06/penganggaran-bank-syariah.html
diunduh pada Sabtu, 20 April 2013, pukul 20.20.
[2]http://scoutismylife.wordpress.com/2013/01/04/penganggaran-definisi-fungsi-manfaat-dan-tipe-anggaran/
diunduh pada Sabtu, 20 April 2013,
pukul 20.28
[3]http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/08/makalah-mengenai-anggaran-budgeting.html
diunduh pada Sabtu, 20 April 2013,
pukul 20.30
[4]Ibid
[5]http://kumpulan-makalahkuliah.blogspot.com/2012/02/penyusunan-anggaran.html
diunduh
pada Sabtu, 20 April 2013, pukul 20.40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar