PENGERTIAN
SISTEM EKONOMI
Masalah ekonomi merupakan masalah
mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi
permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi
yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard,
adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian
dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada
dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek)
serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek
pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu
sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan
benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem
informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat
kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu
berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek)
tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut
agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan,
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin
hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem
ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara
yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah
keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi
satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu
menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme
dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi.
I.2
MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
Secara garis besar, kita mengenal
empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang yang sesuai dengan situasi
kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut
adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem
ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran.
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan
sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem
ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat
sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya mereka hanya
memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi
tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab permasalahan
ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Tradisional, sebagai berikut:
a) aturan yang dipakai adalah aturan
tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
c) kehidupan gotong-royong dan
kekeluargaan sangat dominan;
d) teknologi produksi yang digunakan
masih sangat sederhana;
e) modal yang digunakan sedikit;
f) transaksi jual beli dilakukan
dengan cara barter;
g) kegiatan produksi sepenuhnya
bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h) hasil produksi terbatas hanya
untuk keluarga atau kelompoknya saja.
2.
Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga
disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando
merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan
oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini
peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem
ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan
Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem ekonomi
komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Pihak
swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua
permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya
dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi
dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara
di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat adalah sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi
dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan ekonomi yang meliputi
produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara;
c) semua alat produksi dikuasai oleh
negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak diakui.
Sistem ekonomi sosialis memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini,
diantaranya :
a) Tingkat inflasi dan pengangguran
dapat ditangani dengan baik , sebab perekonomian di kendalikan oleh pemerintah
pusat;
b) Kegiatan produksi dan distribusi
dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab pemerintah memiliki seluruh sumber daya
dan faktor-faktor produksi;
c) Jarang terjadi krisis ekonomi
karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat,
diantaranya sebagai berikut :
a) menghambat kreativitas masyarakat
dalam melakukan kegiatan perekonomian sebab kegiatan perekonomian telah diatur
dan ditentukan oleh pemerintah pusat;
b) terjadinya monopoli yang
merugikan masyarakat;
c) terjadinya ketidaksesuaian barang
yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang disebabkan oleh sulitnya pemerintah daam
menghitung semua kebutuhan masyarakat.
Contoh negara yang dapat dikatakan
mendekati sistem ekonomi komando adalah Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC,
walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem ekonomi komando dalam
perekonomiannya.
3.
Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah
sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire
berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah mereka melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan laissez-faire,
Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini
muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight
Liberalisme” (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu
menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan
pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat
dalam memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang
memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal
berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam
Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila
pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori
ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar
merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan pereekonomian yang didasarkan
kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan dan penawaran suatu
barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh
setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di
antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki
kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b) perekonomian diatur oleh
mekanisme pasar;
c) peranan modal dalam perekonomian
sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi
sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d) peranan pemerintah dalam
perekonomian sangat kecil;
e) hak milik atas alat-alat produksi
dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh
negara;
f) setiap kegiatan ekonomi
didasarkan atas pencarian keuntungan;
g) kegiatan perekonomian selalu
berdasarkan keadaan pasar.
Sistem ekonomi pasar memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini,
diantaranya :
a) Menumbuhkan kreativitas
masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab masyarakat diberi
kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b) Kualitas produk yang dihasilkan
menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang ketat;
c) Efisiensi dan efektivitas
penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan baik, sebab tindakan
ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar,
diantaranya sebagai berikut:
a) Sulitnya melakukan pemerataan
pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free fight liberalism, dimana
kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal;
b) Tidak tertutup kemungkinan
munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) Terapat kesenjangan yang besar
antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang kaya lebih kaya dan
yang miskin bertambah miskin.
Contoh negara yang sistem ekonominya
mendekati sistem ekonomi pasar adalah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa
lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria,
Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis,
Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg,
Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia,
Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina
dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra,
Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San
Marino. Juga beberapa negara di kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar,
Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea
Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang
masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang
tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso,
Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi,
Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
SISTEM EKONOMI KAPITALIS
A. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi
Kapitalis
(i)
kebebasan memiliki harta secara perorangan
Setiap negara mengetahui hak kebebasan individu untuk memiliki harta
perseorangan. Setiap individu dapat memiliki, membeli dan menjual hartanya
menurut yang dikehendaki tanpa hambatan. Individu mempunyao kuasa penuh
terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumbersumber ekonomi menurut cara yang
dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat yang diperoleh dari
produksi dan distribusi serta bebas untuk melakukan pekerjaan.
(ii) kebebasan ekonomi dan persaingan bebas
setiap indvidu berhak mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan yang
diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan
memperolah sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan
dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selagi
aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut peraturan negara tersebut.
Berdasarkan prinsip ekonomi dan tuntunannya yaitu persaingan bebas, maka untuk
itu semua individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan sumber-sumber
yang tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu tersebut.
(iii) ketimpangan ekonomi
Dalam sistem ekonomi kapitalis, modfal merupakan sumber produksi dan sumber
kebebasan. Individu-individu yang memiliki modal besar akan menikmati hak
kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Ketidaksamaan kesempatan menciptakan
jurang perbedaan di antara golongan kaya bertambah kaya dan yang miskin semakin
miskin
B.
Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis
(i) Para pendukung sistem kapitalis menyatakan
bahwa kebebasan ekonomi sangat bermanfaat untuk masyarakat. Mereka menyebutnya
?Dasar Hukum? ekonomi dan menegaskan bahwa jika dasar hukum diterapkan dengan
bebas, ia akan meningkatkan produktivitas masyarakat. Ini bukan saja nberupaya
meningkatkan kekayaan negara tetapi dapat mewujudkan distribusi kekayaan yang
rasional dalam masyarakat.
(ii) Persaingan bebas di antara individu
akan mewujudkan tahap ?produksi? dan ?tingkat harga? pada tingkat yang wajar
dan akan membantu mempertahankan penyesuaian yang rasional di antara kedua
variabel tersebut. Persaingan akan memtehankan tahap keuntungan dan upah pada
tingkat yang sederhana dan rasional. Untuk itu, dasar hukum akan mempertahankan
semua perkara pada tahap yang mendasar.
(iii) Para ahli ekonomi kapitalis
menyatakan bahwa motivasi untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang
terbaik, sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan produksi. Semakin sedikit
kesempatan untuk memperoleh keuntungan semakin kecil semangat untuk giat
bekerja dan menurunkan produksi.
Sebaliknya, jika kita mempertahankan motivasi mendapatkan setiap individu untuk
memperoleh pendapatan sebanyak mungkin, setiap orang akan berupaya bekerja
keras dengan tenaga yang maksimum serta berusaha melakukan produksi maksimum.
Dengan cara tersebut kualitas dan kuantitas produksi akan diperbaiki, semua
prinsip produksi yang ada akan digunakan untuk mencapai motivasi tersebut,
barang-barang konsumsi akan dignakan sengan kuantitas yang besar. Dengan
demikian motivasi untuk mendapat keuntungan sangat berguna untuk kepentingan
individu.
C.
Kelemahan Sistem Ekomoni Kapitalis
(i) Persaingan bebas yang tak terbatas
mengakibatkan banyak keburukan dalam masyarakat apabila ia mengganggu kapasitas
kerja dan sistem ekonomi, sebagai contoh, hak individu yang tidak terbatas
untuk memiliki harta mengakibatkan pengumpulan kekayaan secara berlebih-lebihan
oleh beberapa individu. Ini mengakibatkan distribusi kekayaan yang tidak
seimbang dalam masyarakat dan seterusnya menyebabkan rusaknya sitem ekonomi.
(ii) Persiangan bebas mengakibatkan
muncul;nya semangat persaingan di antara individu-individu untuk kepentingan
individu dan akan menimbulkan bahaya dan ketidak selarasan dalam masyarakat.
Apabila kekayaan hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu, mereka akan
menggunakannya untuk kepentingan dirinya sendiri, yang jelas mereka akan
mengorbankan kepentingan utama masyarakat, semata-mata untuk memenuhi
kepentingan individu. Persiangan di antara kepentingan individu dengan
masyarakat secara perlahan merupakan bagian terpenting dalam masyarakat
keseluruhan, di mana hal tersebut sangat mengganggu sistem ekonomi.
(iii) Nilai-nilai moral yang tinggi
seperti persaudaraan, kerjasama, saling membantu, kasih sayang dan bermurah
hati, tidak lagi berharga dan tidak dipedulikan lagi dalam masyarakat.
Nilai-nilai itu akan digantikan oleh nilai-nilai seperti sifat mementingkan
diri sendiri, pendendam dan permusuhan pada sesama. Semua orang bekerja untuk
mencapai motivasi pribadi dan tidak terdapat tujuan yang mendorong mereka
bekerja untuk kepentingan yang lebih manfaat bagi masyarakat. Seringkali
terdapat individu yang mengesampingkan kepentingan masyarakat umum demi
mencapai keinginan pribadi masing-masing.
(iv) Perbedaan yang mencolok antara
hak-hak majikan dan pekerja akan menyebabkan masyarakat terbelah menjadi dua
kelompok yang bersaing yang mempunyai kepentingan-kepentingan saling
menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Penerima upah tidak menikmati
kesempatan yang sama dengan saingannya yaitu seorang majikan kapitalis tadi,
yang mempunyai segala kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik,
keterampilan teknik yang sempurna, dan pekerjaan yang baik. Ketidakadilan ini
semakin memperdalam jurang antara yang kaya dengan yang miskin.
(v) Selanjutnya sistem tersebut
mengakibatkan sifat moral dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga tidak
membentuk nilai moral yang luhur di kalangan para ahli, penafsiran yang salah,
ide-ide yang keji dan tidak bermoral. Dalam usaha individu mengumpulkan
kekayaan, mereka lebih mengutamakan cara yang curang dan gaya hidup yang tidak
bermoral, dan berupaya untuk menjadi jutawan dengan jalan menipu orang lain dan
memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak adil.
(vi) Secara singkat, sietem ekonomi
kapitalis, di satu pihak memberikan seluruh manfaat produksi dan distribusi di
bawah penguasaan para ahli, yang mengesampingkan masalah kesejahteraan
masyarakat banyak dan membatasi mengalirnya kekayaan hanya melalui
saluran-saluran yang sangat sempit. Di pihak lain, menjamin kesejahteraan semua
pekerja (yang merupakan sebagian faktor produksi) kepada beberapa orang yang
hanya mementingkan diri sendiri.
Ringkasnya semua analisa tadi merupakan akibat dari keinginan yang tak terbatas
terhadap harta benda dan persaingan bebas.
SISTEM EKONOMI SOSIALIS
A.
Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Pemilikan harta oleh negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik negara atau
masyarakat keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan
produksi tidak diperbolehkan. Dengan demikian individu secara langsung tidak
mempunyai hak pemilikan.
(ii) Kesamaan ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan (walaupun sulit ditemui di semua negara
komunis) bahwa hak-hak individu dalam bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip
kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan
masing-masing.
(iii) Disiplin politik
Untuk mencapai tujuan di atas, keseluruhan negara diletakkan di bawah di bawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi.
Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapuskan sama sekali.
B.
Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Setiap warga negara disediakan kebutuhan
pokoknya termasuk makanan, pakaian, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat
tinggal dan lain-lain.
(ii) Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan
orang yang lemah serta yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan
negara.
(iii) Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan
perencanaan (negara) yang sempurna di antara produksi dengan penggunaannya.
Dengan demikian kelebihan atau kekurangan produksi seperti yang berlaku dalam
sistem ekonomi kapitalis tidak akan terjadi.
(iv) Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola
oleh negara, dan keuntungan yang diperolehnya akan digunakan untuk kepentingan
masyarakat.
C.
Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Sistem ini menolak sepenuhnya sifat
mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnya dalam
memperoleh kebebasan berpikir serta bertindak. Ini menunjukkan secara tidak
langsung sitem ini terikat kepada sistem ekonomi diktator. Buruh dijadikan
budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
(ii) Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih
untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan.
Dengan demikian apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan
nilai-nilai moral tidak diperhatikan lagi, maka tidak dapat dihindarkan bahwa
masyarakat akan terbagi dalam beberapa kelompok. Seluruh kekuasaan akan berada
di tangan kaum buruh (proletariat) yang kurang berpendidikan, kezaliman,
penindasan dan balas dendam menjadi sangat berbahaya daripada sistem ekonomi
kapitalis.
(iii) Secara keseluruhan sistem ini mencoba untuk
mengubah ketidaksamaan kekayaan dengan menghapus hak kebebasan individu dan hak
terhadap pemilikan yang mengakibatkan hilangnya semangat bekerja lebih giat dan
berkurangnya efisiensi kerja buruh.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran
merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil
garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah
antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah
disesuaikan dengan keadaan dimana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi
dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.
·
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasta
·Transaksi
ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah
·
Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah
·Pemerintah
dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan
fisikal
· Kebebasan berusaha
· Hak individu berdasarkan sumber
produksi walaupun ada batas
· Lebih mementingkan umum dari pada
pribadi
Kelemahan
sistem ekonomi campuran
· Beban pemerintah berat dari pada beban
swasta
· Pihak swasta kurang memaksimalkan
keuntungan
Sulit menentukan batas ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintah dan swasta. “ Sistem ekonomi campuran banyak dianut
oleh Negara berkembang”.
Sistem
Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu
sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi
dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai
dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.”
Ciri dari sistem ekonomi pasar
adalah :
· Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk
barang modal
· Setiap orang bebas menggunakan barang
dan jasa yang dimilikinya
· Aktivitas ekonomi ditujukan untuk
memperoleh laba
· Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan
oleh masyarakat (Swasta)
· Pemerintah tidak melakukan intervensi
dalam pasar
· Persaingan dilakukan secara bebas
· Peranan modal sangat vital
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu
:
· Menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
· Setiap individu bebas memiliki
sumber-sumber produksi
· Munculnya persaingan untuk maju
· Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
· Efisiensi & efektivitas tinggi
karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
· Sulitnya melakukan pemerataan
pendapatan
· Cenderung terjadi eksploitasi kaum
buruh oleh para pemilik modal
· Munculnya monopoli yang dapat merugikan
masyarakat
· Sering terjadi gejolak dalam
perekonomian
Sebagian besar hak kepemilikan dalam
sistem ekonomi liberal adalah hak kepemilikian swasta/individu sehingga
individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi campuran dengan sistem ekonomi liberal
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang olehpemerintah. Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
SISTEM
EKONOMI PANCASILA
I. DEFINISI SISTEM EKONOMI PANCASILA
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP)
merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut
dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut
antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi,
demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang
dibangun atas dasar faham liberal dengan
mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002:
68), SEP juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat
Indonesia, yang bisa berasal dari nlai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat,
atau norma-norma, yang membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia.
II. CIRI – CIRI EKONOMI PANCASILA
1
Yang menguasai hajat hidup orang banyak
adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air,
bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
2
Peran negara adalah penting namun tidak
dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting
namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal
maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup
beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
3
Masyarakat adalah bagian yang penting di
mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan
diawasi oleh anggota masyarakat.
4
Modal atau pun buruh tidak mendominasi
perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.
·
1. PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
·
2. Sistem Ekonomi Indonesia bersifat
liberal –kapitalistik dan sosialistik – komunis Dapat dilihat dari 2
pendekatan:1. Pendekatan faktual-struktural, yaitu dengan menelaah peranan
pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian.a. Dari persamaan aggregat
Keynesian : Y = C + I + G + NX dimana NX = X- M C=consumption atau RT; I
=Investment/Perusahaan G = Government/Pemerintah X = ekspor; M = impor
·
3. b. Melihat peranan pemerintah secara
sektoral : Ada 3 sektor ekonomi : 1. sektor A =agriculture (pertanian) 2.
sektor M = manufacture (industri pengolahan) 3. sektor S = services
(jasa-jasa)2. Pendekatan Sejarah : menelusuri bagaimana perekonomian bangsa di
organisasikan dari waktu ke waktu:a. Masa Orde Lama : pemerintahan era Sukarnob.
Masa Orde Baru : pemerintahan era Suhartoc. Masa Reformasi
·
4. SISTEM EKONOMI INDONESIA : SISTEMEKONOMI
PANCASILA Sistem ekonomi Pancasila atau sistem ekonomi kerakyatan adalah
sistem ekonomi yang memadukan:1. Ideologi –Konstitusional : Pancasila dan UUD
452. Mixed Economy (Sistem Ekonomi Pasar Terkelola)3. Demokrasi ekonomi4.
Pemberdayaan seluruh masyarakat
·
5. Karakteristik Ekonomi Pancasila1.
Peranan negara bersama aparatur negara penting tapi tidak dominan (mencegah
etatisme). Peranan swasta penting tapi tidak dominan (mencegah free fight
competition).2. Hubungan kerja antar lembaga-lembaga ekonomi tidak didasarkan
pada dominasi modal (kapitalisme) dan tidak didasarkan pada dominasi buruh,
melainkan berdasarkan azas kekeluargaan.3. Masyarakat sebagai satu kesatuan
memegang peranan sentral. Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah
kepemimpinan atau kepemilikan anggota masyarakat (non negara).4. Negara
menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang terkandung dalam bumi.
·
6. ATURAN KEADILAN EKONOMI Roda kegiatan
ekonomi digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral Seluruh
masyarakat bertekad mewujudkan kemerataan sosial Seluruh pelaku ekonomi
(produsen, konsumen, pemerintah) bersemangat nasionalistik Koperasi menjiwai
pelaku ekonomi masyarakat Adanya keseimbangan antara perencanaan ekonomi
nasional dan partisipasi daerah
·
7. 5. SEP tidak bebas nilai. Sistem nilai
mempengaruhi perilaku ekonomi Pelaku ekonomi di Indonesia: 1. BUMN : a.
Perusahaan Jawatan: public services b. Perusahaan Umum : public services dan
profit motive c. Perseroan : profit motive 2. BUMS 3. Koperasi
·
8. PERAN BUMN Perkembangan ekonomi dan
penerimaan negara Pemupukan keuntungan dan pendapatan Penyediaan barang dan
jasa bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak Perintis bagi kegiatan usaha
Melengkapi kegiatan swasta dan koperasi Membimbing kegiatan ekonomi lemah
Melaksanakan progran dan kebijakan pemerintah bidang ekonomi dan pembangunan
·
9. PERAN SWASTA Berpartisipasi memelihara
kesinambungan dan meningkatkan pembangunan
·
10. PERAN KOPERASI Menurut TAP MPR :
Koperasi harus digunakan sebagai salah satu wadah utama untuk membina kemampuan
usaha golongan ekonomi lemah
·
11. TAHAP-TAHAPPERTUMBUHAN EKONOMI
·
12. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI TEORI
PRTUMBUHAN EKONOMI1. Friedrich List2. Bruno Hildebrand3. Karl Bucher Menurut
Bucher pertumbuhan ekonomi terjadi melalui 3 tingkatan yaitu: 1. Produksi untuk
sendiri 2. Perekonomian kota dimana pertukaran sudah meluas 3. Perekonomian
nasional dimana peranan pedagang-pedagang tampak makin penting
·
13. 4. W.W. Rostow Dalam bukunya “The
Stages of Economic Growth”, Rostow melihat proses pertumbuhan ek onomi melalui
5 tahapan:1. Masyarakat tradisional (The tradtional society) .a. Produksi
terbatas karena ilmu pengetahuan dan teknologi modern belum dikenal atau belum
digunakan secara sistematis dan teratur, cara memproduksi relatif sederhana,
sikap masyarakat dan cara hidup dipengaruhi kebiasaan lokal.
·
14. lanjutanb. Tingkat produksi perkapita
dan tingkat produktivitas per pekerja relatif terbatas.c. Kegiatan politik dan
pemerintah di daerah dikuasai oleh tuan tanah yang berkuasa dan
kebijakan-kebijakan pemerintah pusat selalu dipengaruhi oleh pandangan tuan
tanah tersebut.2. Prasyarat lepas landas (The precondition to take off), adalah
masa transisi pada saat masyarakat mempersiapkan dirinya atau dipersiapkan dari
luar untuk mencapai pertumbuhan self sustain growth.
·
15. lanjutan Ada 2 tahap prasyarat:a.
Tahap prasyarat lepas landas yang dicapai negara-negara Eropa, Asia, Timteng,
dan Afrika → mengubah struktur masyarakat tradisional yang sudah ada.b.
Prasyarat lepas landas yang dicapai negara AS, Kanada, Australia, dan Selandia
Baru → tanpa merombak sistem masyarakat tradisional karena masyarakatnya telah
mempunyai sifat yang diperlukan untuk mencapai tahap prasyarat lepas landas
·
16. lanjutan Pembangunan ekonomi terjadi
bila diikuti oleh :1. Pembangunan infrastruktur (Social overhead capital).2.
Revolusi teknik di bidang pertanian karena urbanisasi3. Perluasan impor4. ↗ tabungan
dan ↗
pendidkan &ketrampilan menyebabkan masyarakat siap mengambil resiko dalam
bekerja5. Munculnya kepemimpinan baru dengan sifat nasionalisme yang reaktif
terhadap-terhadap tekanan yang datang
·
17. 3. Tahap Lepas Landas (take off) Pada
periode ini beberapa penghalang pertumbuhan dihilangkan dan kekuatan-
institusional politik, sosial dan kekuatan yang menimbulkan kemajuan dan
perkembangan ekonomi diperluas dan dikembangkan. Ciri-ciri lepas landas: a. ↗ Investasi
dari < 5% menjadi 10% dari NNP (GNP – penyusutan. b. adanya perkembangan
beberapa sektor industri dengan laju yang tinggi. c. Terciptanya kerangka dasar
politik, sosial dan institusional
·
18. 4. Gerakan kearah kedewasaan (drive to
maturity) Masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern dalam
berproduksi Peningkatan kapasitas produksi, dimana 10-20% pendapatan nasional
di investasikan kembali sehingga output > ↗ jumlah penduduk
·
19. 5. Masa Konsumsi Tinggi (The age of
Highmass consumption) Pada tahap ini tujuan masyarakat untuk mendapatkan
sumber-sumber produksi :1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara ke LN2.
Menciptakan welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih merata kepada masy.
dengan cara distribusi pendapatan yang merata melalui pajak progresif.3. ↗konsumsi
masyarakat diatas konsumsi dasar terhadap makanan, pakaian, rumah keluarga yang
terpisah, barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah
·
20. PERUBAHAN STRUKTUREKONOMI INDONESIA
·
21. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
Tinjauan Makro Sektoral: 1. Sektor Pertanian atau sektor A (Agriculture) 2.
Sektor Industri atau sektor M (Manufacture) 3. Jasa-jasa atau sektor S
(Services) Tinjauan Keruangan (Spasial): 1. Pedesaan (tradisional) 2.
Perkotaan (modern) Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan: 1. etatisme 2.
egaliter 3. borjuis Tinjauan BirokrasiPengambilan Keputusan 1. sentralisasi2.
desentralisasi
·
22. I. TINJAUAN MAKRO SEKTORAL Struktur
ekonomi Indonesia secara sektoral telah bergeser dari sektor A ke sektor M dan
S Hal ini disebabkan oleh 2 hal :1. Sifat dari barang pertanian yang tidak
respon terhadap kenaikan pendapatan. Bila terjadi pembangunan ekonomi maka
pertumbuhan ekonomi akan ↗ dan pendapatan masyarakat juga ↗. Karena
itu permintaan masyarakat terhadap barang A ↗ akan tetapi kenaikannya < dari
permintaan barang-barang M dan S. Bahkan dengan ↗ pendapatan, permintaan terhadap
barang-barang sektor A malah ↙.2. Barang-barang A adalah barang kebutuhan pokok
seperti pangan yang relatif terbatas permintaannya
·
23. Apa dampak dari ↙
permintaan barangsektor A dan ↗ permintaan barang sektor Mdan S dalam pembentuk PDB?
Bagi dunia usaha lebih menguntungkan memproduksi barang-barang di sektor M dan
S. Akibatnya kontribusi sektor A di dalam pembentukan PDB (Produk Domestik
Bruto) terus menurun dan kontribusi sektor M dan S meningkat dalam struktur
PDB.
·
24. II. TINJAUAN KERUANGAN Struktur
perekonomian telah bergeser dari berstruktur pedesaan (tradisional) menjadi berstruktur
modern. Hal ini disebabkan dibangunnya infrastruktur di perkotaan, seperti
transportasi dan komunikasi. Dampak dari pembangunan infrastruktur adalah
dibangunnya industri-industri di perkotaan sehingga daerah perkotaan lebih maju
di bandingkan dari daerah perdesaan
·
25. III. Tinjauan Penyelenggaraan
Kenegaraan Struktur ekonomi telah bergeser dari semula bersifat etatis (serba
negara) di masa Orde Lama menjadi lebih egaliter (memberikan peluang kepada
masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi) meskipun lebih condong diberikan
kepada masyarakat yang memiliki modal besar (borjuis)
·
26. IV. TINJAUAN BIROKRASI
PENGAMBILANKEPUTUSAN Struktur ekonomi Indonesia berdasarkan birokrasi
pengambilan keputusan telah bergeser dari relatif terpusat menjadi lebih
desentralistis setelah lahirnya UU no 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah.
·
27. SEKTOR PERTANIAN
·
28. MASALAH PERTANIAN DAN PANGAN Masalah
pertanian terutama tanaman pangan adalah masalah serius bagi bangsa Indonesia.
Dengan jumlah penduduk yang besar maka kebutuhan akan pangan sangat besar.
Kalau pada Pelita –Pelita awal tekanan ada pada bidang produksi dan konsumsi
beras maka pada Pelita III kebijakan swasembada beras diganti dengan kebijakan
swasembada pangan.
·
29. KEBIJAKAN PANGAN Sejak Pelita I hingga
tahun 1990 sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap :1. Penyumbang
utama PDB dengan pertumbuhan sebesar 3.6 persen per tahun. Pada tahun 1984
tercapai swasembada beras.2. Penyumbang tenaga kerja, 53,60% (1992), turun
menjadi 43,2% (1999).3. Sebagai input bahan baku baku industri
·
30. PERAN BULOG Bulog (Badan Urusan
Logistik) berdiri tahun 1967 dengan tugas:1. Mengelola persediaan pangan dan
bertanggung jawab terhadap presiden.2. Kebijakan pangan meliputi : pemberian
subsidi atas harga pupuk, penyediaan kredit, penetapan harga gabah, dan
tercitanya berbagai mekanisme kelembagaan.3. Menangani distribusi pangan,
stabilisasi harga dengan operasi pasar.4. Selain itu Bulog juga menangani
berbagai kebutuhan pokok pangan lain, seperti gula, terigu, minyak goreng dan
sembako.
·
31. Tugas Utama Bulog Menjamin harga
pembelian gabah pada tingkat produsen agar tidak jatuh dibawah harga yang telah
ditetapkan
·
32. PERAN BULOG SAAT INI Telah mengalami
pergeseran sejak terjadi krisis ekonomi:1. Sebelum krisis ekonomi Bulog
memegang monopoli pengadaan dan pengendalian pangan, khususnya sembilan bahan
pokok (sembako).2. Sesudah krisis ekonomi peran tersebut dikurangi, hanya
mengelola pertanian beras saja.3. Struktur organisasi BULOG pada awal adalah
Lembaga Pemerintah Non Departemen dan pada tahun 2003 diubah menjadi Perusahaan
Umum (Perum).
·
33. PRIMADONA PERTANIAN : TANAMANINDUSTRI
Tanaman industri meliputi tanaman komersial untuk tujuan ekspor dalam rangka
menghasilkan devisa (karet, kelapa sawit, teh, kopi, cengkeh dan tembakau).
Pengembangan terutama melalui :1. Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat)2. Pola UPP
(Unit Pelayan Pengembangan)3. Swadaya4. Pola Perusahan Perkebunan Besar
·
34. POLA PIR Keterpaduan usaha antara
perkebunan rakyat sebagai plasma dan perkebunan besar sebagai inti, dalam suatu
sistem pengelolaan yang menangani seluruh rangkaian kegiatan agribisnis.
Pelaksanaannya dilakukan dengan memanfaatkan perkebunan besar untuk
mengembangkan perkebunan rakyat pada areal bukaan baru
·
35. POLA UPP Pola pengembangan dengan
pendekatan terkonsentrasi pada lokasi tertentu, yang menangani keseluruhan
rangkaian proses agribisnis. Pelaksanaan melalui pengembangan perkebunan
rakyat oleh suatu unit organisasi proyek yang beroperasi di lokasi perkebunan
yang sudah ada.
·
36. POLA SWADAYA DAN PERKEBUNANBESAR Pola
swadaya ditujukan untuk mengembangkan swadaya masyarakat petani perkebunan yang
sudah ada di luar wilayah kerja PIR dan UPP. Pola perkebunan besar diarahkan
untuk meningkatkan peranan pengusaha besar baik BUMN/BUMD, maupun perusahaan
swasta (nasional maupun asing)
·
37. INVESTASI
·
38. PENGERTIAN INVESTASI Investasi
dikenal juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal Investasi
diartikan sebagai pengeluaran untuk penanaman modal atau barang-barang modal
dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan produksi
barang-barang dan jasa-jasa dalam suatu perekonomian.
·
39. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHIINVESTASI Bagi dunia usaha faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan investasi adalah:1. Tingkat keuntungan investasi yang akan
diramalkan2. Tingkat bunga3. Ramalan kegiatan ekonomi di masa depan4. Kemajuan
teknologi5. Tingkat pendapatan nasional6. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan-perusahaan
·
40. PMA DAN PMDN Untuk meningkatkan iklim
ber investasi pemerintah mengeluarkan UU tentang PMA (penanaman modal asing)
dan PMDN (penanaman modal dalam negeri).
·
41. Perkembangan PMA ( Miliar US $) NEGAR
91- 1997 199 1999 2000 2001 2002 A 95 8 DUNIA 254, 481,9 NEGAR 3 269,7 A MAJU
154, NSB 6 193,2 ASIA 109,1 RRC 91,8 44,2 43,8 40,3 40,8 46,6 52,7 KORSE 59,4
2,8 5,4 9,3 2,0 L 25,5 6,3 2,7 3,9 3,2 MSIA 1,2 3,9 7,5 6,1 1,1 THAI 6,4 2,6
1,7 1,5 1,2 VIETNA 2,0 4,7 -0,4 -2,7 -4,6 -3,3 -1,5 M 1,2 INONE 3,0
·
42. Bagaimana melihat
perkembanganinvestasi? Dilihat dari persamaan permintaan aggregat: AD = C + I
+ G + (X-M) Mengamati data-data PMA dan PMDN Investasi yang dilakukan
perbankan : dipengaruhi oleh suku bunga
·
43. DEREGULASI INVESTASI UU PMA dan PMDN
disederhanakan dalam proses perizinan usaha dengan sistem pelayanan satu atap
(one roof system) dengan melibatkan unsur BKPM, instansi terkait, pemda. UU no
13/2003 mengenai penyelesaian hubungan industrial Paket kebijakan ekonomi
SISTEM
EKONOMI KERAKYATAN
Ekonomi kerakyatan adalah sistem
ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.Dimana ekonomi rakyat
sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat
kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi
apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut
sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian,
peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat
lainnya.
Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun
1989 memberi definisi ekonomi kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang
menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam mempertahan kehidupannnya.
Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan tanah
mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan
ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan,
perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya
serta kerajinan tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi tersebut
dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya
ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya
sendiri dan masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang
ada.
Gagasan ekonomi kerakyatan
dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi Indonesia untuk
menjawab kegagalan yang dialami oleh negara negara berkembang termasuk
Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan yang
telah membawa kesuksesan di negara negara kawasan Eropa
ternyata telah menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda.
Salah satu harapan agar hasil dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai
pada lapisan masyarakat paling bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan bawah
tidak selalu dapat menikmati cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu.
Bahkan di kebanyakan negara negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial
ekonomi semakin melebar. Dari pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai
alternatif terhadap konsep pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan.
Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi
pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada
manusia pelakunya.
Pembangunan yang berorientasi
kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat.
Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi kerakyatan
dikembangkan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Dengan kata
lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk
membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Guru Besar, FE UGM ( alm ) Prof. Dr. Mubyarto, sistem Ekonomi
kerakyatan adalah system ekonomi yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan
rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh – sungguh pada ekonomi rakyat Dalam
praktiknya, ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga sebagai ekonomi jejaring (
network ) yang menghubung – hubungkan
sentra – sentra inovasi, produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam
suatu jaringan berbasis teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik diantara sentara dan
pelaku usaha masyarakat.
Sebagai suatu jejaringan, ekonomi
kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing dalam era globalisasi, dengan cara
mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang paling canggih sebagaimana
dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis internasional, Ekonomi kerakyatan dengan
sistem kepemilikan koperasi dan publik. Ekomomi kerakyatan sebagai antitesa
dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis produksi masal ala Taylorism.
Dengan demikian Ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi jaringan harus mengadopsi
teknologi tinggi sebagai faktor pemberi nilai tambah terbesar dari proses
ekonomi itu sendiri. Faktor skala ekonomi dan efisien yang akan menjadi dasar
kompetisi bebas menuntut keterlibatan jaringan ekonomi rakyat, yakni berbagai
sentra-sentra kemandirian ekonomi rakyat, skala besar kemandirian ekonomi
rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang menganut model siklus
terpendek dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli .
Berkaitan
dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya berhenti pada
tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi kerakyatan harus segera
diangkat kepermukaan. Secara garis besar ada lima agenda pokok ekonomi
kerakyatan yang harus segera diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan
inti dari poitik ekonomi kerakyatan dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi
terselenggarakannya system ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang =
Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; Penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan
mekanisme ; persaingan yang berkeadilan ( fair competition) ;
Peningkatan
alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah.;
Penguasaan
dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap ;
Pembaharuan
UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi dalam berbagai bidang usaha dan
kegiatan.
Yang perlu dicermati peningkatan
kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi kerakyatan tidak didasarkan pada
paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma fondasi. Artinya, peningkatan
kesejahteraan tak lagi bertumpu pada
dominasi pemerintah pusat, modal asing dan perusahaan konglomerasi, melainkan
pada kekuatan pemerintah daerah, persaingan yang berkeadilan, usaha pertanian
rakyat sera peran koperasi sejati, yang diharapkan mampu berperan sebagai
fondasi penguatan ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang memberdayakan
ekonomi rakyat
merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi dikerjakan
oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-anggota
masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan ketimbang kemakmuran orang
seorang. Maka kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga setiap kebijakan dan
program pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang paling miskin dan
paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang sekaligus
memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal.
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat Kabupaten
sampai ke tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat
control birokrasi terhadap masyarakat. Tidak mungkin ekonomi kerakyatan di
wujudkan tanpa restrukturisasi kelembagaan politik di tingkat Distrik. Dengan
demikian persoalan pengembangan
ekonomi rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat Distrik.
Untuk itu mesti tercipta iklim politik yang kondusif bagi pengembangan ekonomi
rakyat. Di tingkat kampung dan Distrik bisadimulai dengan pendemokrasian
pratana sosial politik, agar benar-benar yang inklusif dan partisiporis di
tingkat Distrik untuk menjadi partner dan penekan birokrasi kampung dan Distrik
agar memenuhi kebutuhan pembangunan rakyat.